MODELKEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP MUTU PENDIDIKA N BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jika berbicara mengenai suatu lembaga pendidikan pastinya peran kepala sekolah tidak akan luput dari keberlangsungan kehidupan dalam suatu lembaga pendidikan tersebut.
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan buku yang berjudul PENGELOLAAN PAUD DAN PNF SEBUAH PENGANTAR, Buku ini terdiri dari beberapa BAB, yaitu; BAB I ANAK PRA SEKOLAH, BAB II PENDIDIKAN DALAM KELUARGA, BAB III PENDIDIKAN PRA SEKOLAH, BAB IV PAUD DAN PENDIDIKAN NON FORMAL PNF, BAB V. PROBLEMATIKA PENGOLAAN PAUD DAN PNF BERBASIS AKREDITASI , BAB SASARAN, KAGIATAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH PLS, BAB VI LATAR BELAKANG LAHIRNYA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH PLS, BAB VIII. BENTUK-BENTUK PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH PLS Semoga tulisan buku ini dapat berguna untuk kita semua.
PengertianLembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) adalah institusi pendidikan yang menyelenggarakan program pembelajaran dengan orientasi vokasional tertentu dalam waktu yang singkat. Dasar Kebijakan Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) adalah UU. No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 26, ayat (5) Kursus dan pelatihan
Fungsi Dan Peranan Lembaga Pendidikan - Here's Fungsi Dan Peranan Lembaga Pendidikan collected from all over the world, in one place. The data about Fungsi Dan Peranan Lembaga Pendidikan turns out to be....fungsi dan peranan lembaga pendidikan, riset, fungsi, dan, peranan, lembaga, pendidikan LIST OF CONTENT Opening Something Relevant Conclusion Recommended Posts of Fungsi Dan Peranan Lembaga Pendidikan Conclusion From Fungsi Dan Peranan Lembaga Pendidikan Fungsi Dan Peranan Lembaga Pendidikan - A collection of text Fungsi Dan Peranan Lembaga Pendidikan from the internet giant network on planet earth, can be seen here. We hope you find what you are looking for. Hopefully can help. Thanks. See the Next Post
GR. Terry (1986) âsebagaimana dikutip Malayu S.P Hasibuan (1996)- memandang manajemen sebagai suatu proses, sebagai berikut: âManagement is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating and controlling performed to determine and accomplish stated objectives by the use of human being and other resourcesâ.
BAB IPENDAHULUAN A. Latar Belakang MasalahPendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Di dalam konteks pembangunan manusia seutuhnya, keluarga, sekolah dan masyarakat akan menjadi pusat-pusat kegiatan pendidikan yang akan menumbuhkan dan mengembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila dan religius. Dengan memperhatikan bahwa anak adalah individu yang berkembang, ia membutuhkan pertolongan dari orang yang telah dewasa, anak harus dapat berkembang secara bebas, tetapi terarah. Karenanya pendidikan harus dapat memberikan motivasi dalam mengaktifkan atau tempat berlangsungnya proses pendidikan yaitu di bangunnya suatu lembaga-lembaga pendidikan. Di situlah kita mengenyam suatu penddidikan yang sesuai dengan kemampuan kita. Lembaga pendidikan bukan hanya lembaga pendidikan formal saja melainkan pendidikan Non formal dan Informal. Lembaga formal tertuju pada pendidikan di sekolah, kalau lembaga non formal tertuju pada pendidikan di luar lembaga formal, maksudnya pendidikan di lakukan di luar sekolah, dan pada pendidikan informal yaitu tertuju kepada pendidikan lingkungan dan keluarga. Untuk lebih jelasnya tentang macam-macam lembaga ini, penulis membahas tentang macam-macam lembaga pendidikan. Kegiatan utama diarahkan pada terwujudnya kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Disamping pengembangan norma-norma dasar yang antara lain kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, kejujuran, keadilan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya alam. Serta penerapan prinsip dasar yaitu partisipatif, dimana komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan peran serta berkelanjutan, dimana seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara pendidikan adalah terwujudnya manusia ideal atau manusia yang dicita-citakan sesuai nilai-nilai dan norma-norma yang dianut. Contoh manusia ideal yang menjadi tujuan pendidikan tersebut antara lain manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, cerdas, terampil, dst. Sebab itu, pendidikan bersifat normatif dan mesti dapat dipertanggungjawabkan. Mengingat hal di atas, pendidikan tidak boleh dilaksanakan secara sembarang, melainkan harus dilaksanakan secara Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan lembaga pendidikan?2. Bagaimana macan-macam lembaga pendidikan ?3. Apa yang dimaksud dengan manajemen pendidikan?4. Bagaimana prinsip- prinsip Manajemen pendidikan?5. Bagaimana fungsi Manajemen Pendidikan?C. Tujuan PenelitianDengan rmusan masalah di atas maka di harapkandapat mengetahui dan memahami hal-hal yang erkaitan dengan lembaga dan manajemen pendidikannya yakni 1. Mengetahui tentang pengertian lembaga Mengetahui macam-macam lembaga Mengetahui tentang pengertian manajemen Mengetahui prinsip-prinsip manajemen Mengetahui fungsi manajemen IIPEMBAHASANA. Pengertian Lembaga PendidikanâLembaga pendidikan adalah suatu badan yang berusaha mengelola dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sosial, kebudayaan, keagamaan, penelitian keterampilan dan keahlian. yaitu dalam hal pendidikan intelektual, spiritual, serta keahlian/ keterampilan. Sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan pendidikan.Hasbullah 1999âTelah sedikit disinggung di bagian terdahulu bahwa lembaga pendidikan adalah badan atau instansi baik negri maupun swasta yang melaksanakan kegiatan mendidik. Dengan kata lain lembaga pendidikan adalah badan atau instansi yang menyelenggarakan usaha pendidikan. Dengan pengertian ini maka yang dimaksud dengan lembaga pendidikan bukan hanya lembaga-lembaga formal yang berbentuk sekolah saja, tetapi juga lembaga lain seperti kursus resmi, kursus privat, dan lain-lain yang mempunyai ciri adanya kegiatan belajar. Di Indonesia ini terdapat banyak sekali lembaga pendidikan dengan tujuan, kurikulum dan lulusan yang berbeda-beda. Namun secara umum diketahui bahwa dalam lembaga pendidikan selalu terdapat komponen-komponen penting yang menentukan keberhasilan lembaga adalah1. Komponen Komponen Komponen Komponenn sarana dan Komponen pengelola. B. Macam-macam Lembaga Pendidikan 1. Lembaga Pendidikan FormalPendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Lembaga pendidikan di sekolah, adalah suatu lembaga pendidikan dimana dalam tempat tersebut diadakan kegiatan pendidikan yang secara teratur, sistematis, mempunyai tanggung jawab perpanjangan dalam kurun waktu tertentu, berlangsung mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi, dilaksanakan berdasarkan aturan resmi yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Di Indonesia ada tiga lemabga pendidikan yang diidentikkan sebagai lembaga pendidikan Islam, yaitu pesantren, madrasah, dan sekolah milik organisasi islam dalam setiap jenis dan jenjang yang ada. Manajer sekolah adalah pemimpin yang berhubungan langsung dengan sekolah. Ia adalah panglima pengawal pendidikan yang melaksankan fungsi kontrol berbagai pola kegiatan pengajaran dan pendidikan di dalamnya. suksesnya sebuah sekolah tergantung pada sejauhmana pelaksanaan misi yang dibebankan diatas pundaknya, kepribadian dan kemampuannya dalam bergaul dengan unsur-unsur masyarakat. Oleh sebab itu, kepala sekolah harus berupaya mewujudkan kondisi sosial yang mendukung kegiatan sekolah. Demi suksesnya dalam mengemban berbagai beban dan tugas, maka ia harus memiliki beberapa sifat berkaitan dengan kepribadiannya dan profesinya. Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah yang lahir dan berkembang secara efektif dan efisien dari dan oleh serta untuk masyarakat, merupakan perangkat yang berkewajiban memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam mendidik warga negara. Sekolah dikelola secara formal, hierarkis, dan kronologis yang berhaluan pada falsafah dan tujuan pendidikan nasional. 2. Lembaga NonformalLembaga Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Lembaga pendidikan nonformal adalah lembaga pendidikan yang disediakan bagi warga Negara yang tidak sempat mengikuti atau menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu dalam pendidikan formal. Pendidikan nonformal semakin berkembang, hal ini karena didorong oleh beberapa factor, diantaranya a. Semakin banyaknya jumlah angkatan muda yang tidak dapat melanjutkan Lapangan kerja, khususnya sector swasta mengalami perkembangan cukup pesat dan lebih dibandingkan perkembangan sector nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang kata lain, pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik melalui pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan kerampilan dan pelatihan kerja, serta pendidikan lainnya. Mengenai pendidikan non-formal ini dijelaskan dalam UU No 20 thn 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional , pasal 26 ayat 4 satuan pendidikan non-formal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim serta satuan pendidikan yang sejenis, ayat 5 Kursus dan Pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/ atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Penyelenggaraan pendidikannon formal ini tidak terikat oleh jam pelajaran sekolah, dan tidak ada penjejangan sehingga dapat dilaksanakan kapan saja dan dinama saja; dan tergantung kepada kesempatan yang dimiliki oleh para anggota masyarakat dan para penyelenggara pendidikan agama Islam pada masyarakat itu ciri-ciri pendidikan nonformal tersebut adalah sebagai berikut Pendidikan berlangsung dalam lingkunagan masyarakat. Guru adalah fasilitator yang diperlukan. Tidak adanya pembatasan usia. Materi pelajaran praktis disesuaikan dengan kebutuhan pragmatis. Waktu pendidikan singkat dan padat materi. Memiliki manajemen yang terpaddu dan terarah. Pembelajaran bertujuan membekali peserta dengan keterampilan khusus untukpersiapan diri dalam dunia Lembaga pendidikan InformalPendidikan Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Dengan kata lain, lembaga pendidikan informal adalah sebuah lembaga pendidikan yang ruang lingkupnya lebih terarah pada keluarga dan masyarakat. Pendidikan keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan utama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan. jika dikatakan lingkungan yang utama karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak dalam tua atau ayah dan ibu memegang peranan yang penting dan amat berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya. Sejak seorang lahir, ibunyalah yang selalu ada disampingnya. Oleh karena itu ia meniru peran ibunya dan biasanya seorang anak lebih cinta kepada ibunya apabila ibu itu menjalankan tugasnya dengan baik. Apapun yang dilakukan ibu dapat dimanfaatkannya, kecuali apabila ia ditinggalkan dengan memahami dengan segala sesuatu yang terkandung didalam hati anaknya, jika anak telah mulai agak besar, disertai kasih sayang dapatlah ibu mengambil hati anaknya untuk tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anaknya meliputi . Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dan anak. . Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi nilai-nilai spiritual. . Tanggung jawab sosial. . Memelihara dan membesarkan anak. .Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak tersebut. Ciri- ciri pendidikan informal adalah ; Pendidikan berlangsung terus-menerus tanpa mengenal tempat dan waktu. Guru adalah orang tua. Tidak adanya manajemen yang Pengertian Manajemen PendidikanPengertian Manajemen Pendidikan ini diterapkan pada usaha pendidikan maka sudah termuat hal-hal yang menjadi objek pengelolaan atau pengaturan. Lebih tepatnya, definisi Manajemen Pendidikan adalah sebagai berikut âManajemen Pendidikan adalah rangkaian segala kegiatan yang menunjuk kepada usaha kerjasama dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkanâ.Dengan menerapkan definisi tersebut pada usaha pendidikan yang terjadi dalam sebuah organisasi, maka definisi Manajemen Pendidikan selengkapnya adalah sebagai berikut âManajemen Pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabug dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, agar efektif dan efisienâ. Menurut Consortium on Renewing Education Murphy dan Louis, ed. 1999515 Sekolah lembaga pendidikan mempunyai lima bentuk modal yang perlu dikelola untuk keberhasilan pendidikan yaitu Integrative capital modal integrative Human capital modal manusia Financial capital modal keuangan Social capital modal social Political capital modal politik Modal integratif adalah modal yang berkaitan dengan pengintegrasian empat modal lainnya untuk dapat dimanfaatkan bagi pencapaian program/tujuan pendidikan. Modal manusia adalah sumberdaya manusia yang kemampuan untuk menggunakan pengetahuan bagi kepentingan proses pendidikan/pembelajaran. Modal keuangan adalah dana yang diperlukan untuk menjalankan dan memperbaiki proses pendidikan. Modal sosial adalah ikatan kepercayaan dan kebiasaan yang menggambarkan sekolah sebagai komunitas. Modal politik adalah dasar otoritas legal yang dimiliki untuk melakukan proses pendidikan/pembelajaran. D. Prinsip Manajemen Pendidikan 1. Prinsip â prinsip Manajemen pendidikan adalah Prinsip Manajemen Pendidikan yang berorientasi pada tujuan, dengan menetapkan tujuan â tujuan yang harus dicapai peserta didik dalam mempelajari pelajaran. Prinsip Manajemen pada efisiensi dan efektifitas dalam pengunaan dana, daya, dan waktu dalam mencapai tujuan pendidikan. Prinsip Manajemen pendidikan pada fleksibilitas program, dalam pelaksanaan, suatu program hendaknya mempertimbangkan faktor â faktor ekosistem dan kemampuan penyediaan fasilitas yang menunjang. Prinsip kontinuitas, dengan menyiapkan peserta didikagar mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Prinsip pendidikan seumur hidup, yang memandang bahwa pendidikan tidak hanya di sekolah, tetapi harus dilanjutkan dalam keluarga dan masyarakat. Jadi peserta didik perlu memiliki kemampuan belajar sebagai persiapan belajar di masyarakat. Prinsip relevansi, suatu pendidikn akan bermakna apabila kurikulum yang dipergunakan relevan terkait dengan kebutuhan dan tuntutan pendidikan adalah suatu proses atau sistem pengelolaan Manajemen pendidikan sebagai suatu proses atau sistem organisasi dan peningkatan kemanusiaan dalam kaitannya dengan suatu sistem pendidikan. Kegiatan pengelolaan pada suatu sistem pendidikan bertujuan untuk keterlaksanaan proses belajar mengajar yang baik, yang mencakup Program kurikulum yang meliputi administrasi kurikulum, metode penyampaian, sistem evaluasi, sistem bimbingan. Program ketenagaan Program pengadaan dan pemeliharaan fasilitas dan alat-alat pendidikan. Program pembiayaan. Program hubungan dengan Fungsi Manajemen Pendidikan Manajemen dalam pendidikan memiliki fungsi sebagai berikut Perencanaan PlanningFungsi paling awal dari semua menejemen. Perencanaan adalah proses kegiatan untuk menyajikan secara sistematis segala kegiatan yang akan dilaksanakan untyuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan dapat diartikan sebagai penetapan tujuan, budget, policy prosedur, dan program suatu organisasi. Dengan adanya perencaan, fungsi manajemen berguna untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai, menetapkan biaya, menetapkan segala peraturan-peraturan dan pedoman-pedoman yang harus meliputi beberapa aspek, diantaranya apa yang akan dilakukan , kapan dilakukan, dimana akan dilakukan, bagaimana cara melakaukanya, apa saja yang dibutuhkan agar tercapai tujuan dengan maksimal. Pengorganisasian OrganizingDi dalam sistem menajemen pengorganisasian adalah lanjutan daro fungsi perencanaan. Bagi suatu lembaga atau organisasi, pengorganisasian merupakan urat nadi organisasi. Oleh sebab itu kenerlangsungan organisasai atau lembaga sangat dipengaruhi pengorganisasian. Pengorganisasian menurut Heidjarachaman Ranupandjo adalah kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu, pelaksanaannya dengan membagi tugas, tanggung jawab , serta wewenang diantara kelompoknya, ditentukan juga yang akan menjadi pemimpin dan saling berintegrasi dengan aktif. Penggerakan ActuatingPenggerakan berfungsi untuk merealisasikan hasil perencanaan dan pengorganisasian. Penggerakan merupakan usaha untuk mengarahkan atau menggerakan tenaga kerja atau man power dan mendayagunakan fasilitas yang tersedia guna melaksanakan pekerjaan secara bersamaan. Fungsi ini memotifasi bawahan atau pekerja untuk bekerja dengan sungguh-sungguh supaya tujuan dari organisasi dapat tercapai dengan efektif. Fungsi ini sangat penting untuk merealisasikan tujuan organisasi. PengawasanPengawasaan merupakan kegiatan untuk mengamati dan mengukur segala kegiatan operasi dan pencapaian hasil dengan membandingkan standar yang terlihat dalam rencana sebelumnya. Fungsi pengawasan menjamin segala kegiatan berjalan sesuai dengan kebijaksanaan, strategi, rencana, keputusan dalam program kerja yang telah dianalisis, dirumuskan serta ditetapkan pemahaman sebagaimana dikemukakan di atas, nampak bahwa salah satu fungsi penting dari lembaga dan manajemen pendidikan adalah berkaitan dengan proses pembelajaran, hal ini mencakup dari mulai aspek persiapan sampai dengan evaluasi untuk melihat kualitas dari suatu proses tersebut, dalam hubungan ini Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang melakukan kegiatan/proses pembelajaran jelas perlu mengelola kegiatan tersebut dengan baik karena proses belajar mengajar ini merupakan kegiatan utama dari suatu sekolah Hoy dan Miskel 2001. Dengan demikian nampak bahwa Guru sebagai tenaga pendidik merupakan faktor penting dalam manajemen pendidikan, sebab inti dari proses pendidikan di sekolah pada dasarnya adalah guru, karena keterlibatannya yang langsung pada kegiatan pembelajaran di kelas. Oleh karena itu Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidik dalam suatu lembaga pendidikan akan menentukan bagaimana kontribusinya bagi pencapaian tujuan, dan kinerja guru merupakan sesuatu yang harus mendapat perhatian dari fihak manajemen pendidikan di sekolah agar dapat terus berkembang dan meningkat kompetensinya dan dengan peningkatan tersebut kinerja merekapun akan meningkat, sehingga akan memberikan berpengaruh pada peningkatan kualitas pendidikan sejalan dengan tuntutan perkembangan global dewasa ini. BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanSecara etimologi, lembaga adalah asal sesuatu, acuan, sesuatu, sesuatu yang memberi bentuk pada yang lain, badan atau organisasi yang bertujuan mengadakan suatu penelitian keilmuan atau melakukan sesuatu formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Lembaga Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Lembaga pendidikan non formal adalah lembaga pendidikan yang disediakan bagi warga Negara yang tidak sempat mengikuti atau menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu dalam pendidikan Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Dengan kata lain, lembaga pendidikan informal adalah sebuah lembaga pendidikan yang ruang lingkupnya lebih terarah pada keluarga dan Pendidikan merupakan faktor yang terpenting dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di sekolah yang keberhasilannya diukur oleh prestasi tamatan. Manajemen pendidikan adalah suatu proses atau sistem pengelolaan sebagai suatu proses atau sistem organisasi dan peningkatan kemanusiaan dalam kaitannya dengan suatu sistem pendidikan. Kegiatan pengelolaan pada suatu sistem pendidikan bertujuan untuk keterlaksanaan proses belajar mengajar yang dan pendidikan adalah suatu hal yang memiliki keterkaitan. Dengan potensi manusia yang ada dalam diri masing-masing, potensi ini haruslah dikembangkan oleh manusia yang mau tak mau harus berhubungan dengan apa yang dikatakan sebagai pendidikan, karena jika manusia tidak mau mendapatkan pendidikan, maka status kemanusiaan manusia tersebut perlu diragukan. Pendidikan seharusnya dapat menjadikan manusia sebagai makhluk yang merdeka pemikirannya, makhluk yang tahu atas apa tujuan hidupnya dan makhluk yang tahu harus melakukan apa untuk mengembangkan dirinya. Manusia sebagai makhluk sosial dalam berinteraksi di lingkungan sekitarnya haruslah menjadikan pendidikan sebagai salah satu unsur penting didalamnya. Manusia dan pendidikan adalah suatu hal yang tidak mungkin berdiri sendiri. Dapat disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk yang membutuhkan penyempurnaan sebagai manusia melalui pendidikan, dan kebutuhan untuk mengembangkan dirinya melalui upaya yang terus menerus menggali potensi dengan proses mendidik diri. B. Saran Pendidikan harus diberikan kepada setiap manusia agar manusia dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya dengan seoptimal mungkin sehingga manusia dapat hidup secara merdeka dalam kehidupan sosial. Manusia tidak memperoleh berbagai kemampuan dengan sendirinya, melainkan perlu proses pengajaran, latihan, bimbingan, dan berbagai bentuk kegiatan lainnya yang disebut dengan proses pendidikan. Pendidikan dengan tujuan kecerdasan intelektual serta pendidikan untuk kecakapan moral seseorang sebaiknya dapat diberikan dengan beriringan agar pengaplikasian kemampuan intelektual orang tersebut dapat dilakukan dengan semestinya tanpa mencederai hak-hak orang PUSTAKADrs. Moh. Roqib, M. Ag dan Nurfuadi, M. Pd. I, Kepribadian Guru, STAIN Purwokerto, Yogyakarta; Arikunto dan Lia Yuliana, Yogyakarta Aditiya Media, 2009Dr. Hj. Binti Maunah, M. Pd. I, Ilmu Pendidikan, Sukses offset, Yogyakarta; 2009Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta; 1999 Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta Rineka Sardjana. 2010. Pengembangan Ilmu Manajemen Pendidikan. Diakses dari
Dariuraian mengenai manajemen dan mutu tersebut diatas, manajemen pendidikan adalah sebagai seluruh proses kegiatan bersama dalam bidang pendidikan dengan memanfaatkan semua fasilitas yang ada, baik personal, material, maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan.[3] C. Mutu. 1. Konsep Mutu.
Sebagaiseorang kepala sekolah yang berperan dalam memimpin lembaga pendidikan, baik nya memahami tentang karakteristik pendidikan. Seperti yang sudah kita fahami bersama, pendidikan merupakan usaha sadar yang di lakukan pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik untuk menuju terbentuknya kepribadian yang utama.[5]
FungsiPendidikan â Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pengertian Pendidikan secara umum adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didikUE3Qys.