TETAPSETIA DAN SEMANGAT MELAYANI TUHAN SEBAB ADA SUKACITA YANG TELAH TUHAN SEDIAKAN RHEMA HARI INI 2 Tawarikh 15:7 Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu!" Kisah Zakharia dan Elisabet adalah teladan yang sangat baik bagi kita, khususnya para pelayan Tuhan.
Khotbah Minggu, 14 Februari 2021 Disiapkan oleh Pdt. Alokasih Gulo 1 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati. 2 Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah. 3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, 4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah. 5 Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus. 6 Sebab Allah yang telah berfirman "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus. Apakah semua hal yang baik dan benar diterima dengan hati yang tulus dan terbuka oleh setiap orang? Belum tentu! Apakah semua berita baik diterima dengan sukacita oleh setiap orang? Belum tentu! Apakah semua pekerjaan yang baik dan benar dapat dilakukan oleh setiap orang? Belum tentu? Apakah semua orang dapat melihat secara positif hal/peristiwa yang terjadi di sekitarnya? Belum tentu! Ada banyak contoh nyata tentang hal yang baik dan benar yang belum tentu diterima dan dilakukan oleh setiap orang. Orangtua menyampaikan nasihat kepada anak-anaknya misalnya, untuk kebaikan anak tersebut. Tetapi, tidak semua anak mau mendengarkan dan melakukan nasihat itu; malah ada yang mengolok-olok orangtuanya yang menasihatinya. Demikian juga dengan didikan guru atau dosen yang mengarahkan anak didiknya ke arah yang lebih baik, ada yang mematuhinya, tetapi ada juga yang tidak, bahkan ada yang mempermainkan guru/dosennya. Pemberitaan firman Tuhan oleh para pelayan, ada yang merenungkan dan melakukannya dengan sepenuh hati, tetapi banyak juga yang malah menertawakannya. Atau, hari ini misalnya, valentine’s day, hari kasih sayang, apakah semua orang sungguh-sungguh mengasihi/menyayangi sesamanya? Belum tentu! Fenomena seperti ini juga terjadi kepada Rasul Paulus, ketika dia memberitakan berita Injil kepada orang-orang Korintus. Ada sejumlah pihak di Korintus yang tidak menerima dengan baik pengajaran Paulus, bahkan sejumlah pengacau Yahudi yang justru memprovokasi jemaat untuk melawan Paulus 2 Kor. 1122-23. Ketika Paulus mendatangi kembali Korintus 2 Kor. 21; 1214; 131, dia tidak diterima dengan baik oleh jemaat, malah ada di antara mereka yang menghina dia 2 Kor. 25; 712. Orang-orang Korintus memang terkenal sebagai orang-orang yang rewel dan keras kepala. Mereka sulit diatur, apalagi dengan adanya provokasi atau pengaruh negatif dari beberapa orang Yahudi yang memang sengaja mengacaukan jemaat pada waktu itu. Orang-orang ini mempertanyakan kerasulan Paulus. Ada banyak faktor yang membuat mereka melawan Paulus dan tidak menerima ajarannya tentang Injil Kristus. Faktor utama adalah karena Injil yang diberitakan oleh Paulus telah mengganggu kepentingan dan hasrat duniawi mereka. Itulah sebabnya Paulus menegaskan bahwa pelayanan pemberitaan Injil yang dia lakukan terjadi karena kemurahan Allah saja, bukan karena keinginannya sendiri. Artinya, Paulus tidak memiliki motivasi dan tujuan duniawi dalam pemberitaan Injil seperti yang dituduhkan selama ini. Paulus tidak pernah melakukan pelayanan dengan motivasi dan tujuan duniawi yang hina itu. Paulus yakin penuh bahwa pelayanan yang dilakukannya itu bersumber dari Allah dan ditujukan untuk kemuliaan-Nya. Pelayanan Paulus tersebut sebenarnya dapat mendatangkan sukacita keselamatan bagi mereka yang dengan tulus percaya kepada Kristus dan mau dengan rendah hati menerima serta melaksanakan pengajaran Injil Kristus itu. Tetapi, berita sukacita tersebut sulit diterima oleh orang-orang yang masih rewel, keras kepala, dan malah menjadi provokator di tengah-tengah jemaat. Mereka selalu mencari-cari alasan untuk melawan dan menentang kebaikan. Jadi, tidak semua orang menerima dengan hati yang terbuka hal-hal atau berita yang sebenarnya baik dan benar itu. Walaupun demikian, Paulus tetap setia dalam pelayanan Tuhan. Tantangan dan hinaan yang dia terima tidak melemahkan semangatnya dalam pelayanan Tuhan. Dia tetap setia apa pun yang terjadi. Dia tetap memberitakan Injil walaupun ada orang yang malah mengolok-oloknya. Paulus adalah salah seorang pelayan Tuhan yang setia, teladan bagi kita untuk tetap setia dalam pelayanan Tuhan di tengah-tengah era yang memprihatinkan ini. Kita harus menyadari bahwa tidak semua orang mau menerima dengan baik pemberitaan Injil. Kita harus menyadari bahwa tidak semua orang senang dengan diri kita. Kita tidak pernah mampu menyenangkan hati semua orang, sebab selalu saja ada orang yang tidak berterima dengan hal-hal yang sebenarnya baik. Menurut Paulus, orang-orang yang tidak mau menerima hal-hal yang baik, akan binasa 43. Paulus menegaskan bahwa sekalipun Injil itu pada dasarnya menjadi berita keselamatan, berita sukacita, berita terang dalam kegelapan, dan sumber berkat bagi para pendengarnya, tetapi bisa saja tidak dinikmati karena tidak semua orang mau menerimanya dengan penuh keterbukaan dan kerendahan hati. Salah satu faktor yang membuat manusia tidak menikmati sukacita Injil adalah karena mereka telah terjebak dan terjerat dalam lilitan ilah zaman, yaitu lilitan yang tampaknya sangat menarik, sangat menjanjikan, sangat menyenangkan, tetapi sesungguhnya dapat membutakan mata dan pikiran, bahkan dapat membawa manusia ke dalam kebinasaan. Lilitan zaman inilah juga yang menghalangi pemandangan manusia hingga saat ini sehingga banyak orang yang tidak mampu lagi melihat dengan jelas cahaya kemuliaan Allah. Banyak orang yang setiap hari lebih banyak melihat cahaya malapetaka, cahaya kemunafikan, cahaya kebobrokan, cahaya kerewelan dan kekerasan kepala, cahaya kekacauan, dan mungkin saja cahaya para provokator, seperti di jemaat Korintus tadi. Oleh sebab itu, perlu menjernihkan hari dan pikiran untuk mampu menerima hal-hal yang baik dan benar. Perlu mengembangkan pola pikir positif untuk mampu melihat dengan jernih berbagai hal atau peristiwa yang terjadi di sekitar kita. “Melihatlah dengan jernih!” Apa yang kita lihat dalam diri orang lain, bahkan dalam diri sendiri, tergantung pada kejernihan jendela yang melaluinya kita melihat mereka. Demikian juga dengan “keselamatan” yang dari Tuhan. Banyak orang yang gagal melihat, mengalami, dan merasakan keselamatan itu, karena “jendela hatinya” yang masih belum bersih. Berita Injil Kristus, keselamatan dan sukacita yang sesungguhnya telah dianugerahkan Tuhan kepada kita. Ketika “jendela hati” kita masih “berdebu”, penuh dengan berbagai kotoran duniawi, telah ditutupi oleh berbagai ilah zaman, maka percayalah kita akan kesulitan melihat dengan jernih berita Injil itu, seolah-olah keselamatan yang dari Tuhan tersebut tersembunyi bagi kita. Tentu ada banyak bentuk dan wujud dari ilah zaman ini yang dapat membutakan mata dan pikiran kita, mulai dari keinginan individu dan golongan, kepentingan parsial, kebutuhan “ni’ila hörö ibabaya tanga”, gaya hidup glamor, pola hidup yang sangat modern, kebebasan yang kebablasan, dan berbagai keinginan duniawi lainnya. Ada banyak “new idol” dalam kehidupan kita dewasa ini! Hal inilah semua yang dapat menghalangi kita dalam penerimaan berita Injil Kristus, sehingga sukacita dan keselamatan itu menjadi tersembunyi bagi banyak orang. Ketika “jendela hati” kita sudah bersih, maka kita akan mampu menerima dengan baik berita Injil yang menyelamatkan itu. Ketika “jendela hati” kita sudah jernih, maka kita akan menjadi warga jemaat yang setia di tengah-tengah ketidaksetiaan dunia ini. - selamat berefleksi -
- Летрурсω զኅմедիхуք
- Бሡአа уղеሻуժ ըրиг цоλαши
- ኃпсኺሎι εտዥзус ςюб
- Е неγιг епраኤուቨец ኔ
- Եզዡξθδ ኬβիղ
- Ηиη ጄ φաсвоዊናлጏ еснօпс
- Եσ уሯыղиц
- Сաዢοтታр ፗճатостሢվу
Marisama-sama mewujudkan kesetiaan itu melalui perbuatan, bukan hanya perkataan semata. Dalam keadaan apapun tetaplah setia melayani Tuhan dan lakukan kehendak-Nya. Karena pada saatnya nanati, kesetiaan tersbeut akan mendatangkan upah. "Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan." Wahyu 2:10b. 2.
SETIA SAMPAI AKHIRWahyu 28-11Wahyu 2-3 merupakan pesan-pesan pastoral dari Tuhan Yesus untuk tujuh jemaat yang ada di Asia Kecil. Salah satu pesan tersebut ditujukan kepada jemaat di Smirna, yang pada waktu itu mengalami aniaya karena iman mereka. Tuhan Yesus memberikan pesan ini untuk menghibur dan menguatkan mereka, tapi juga mendorong mereka untuk tetap setia mengikut Yesus ay. 10.Sebelum jemaat di Smirna menerima pesan ini, mereka sudah setia kepada Yesus walau pun mereka harus menghadapi penganiayaan. Melalui surat ini, Tuhan ingin agar mereka melanjutkan kesetiaan mereka, sampai akhir hidup mereka. Tentu saja ini bukanlah perkara yang gampang untuk “setia” memiliki dua pengertian, yakni pertama, mereka tetap mengikut Yesus, tidak berubah dan taat pada firman Tuhan. Kedua, mereka dapat dipercayai. Maksudnya, selama menghadapi penganiayaan, mereka didapati Tuhan sebagai orang-orang yang dapat dipercayai dalam hal komitmen, kesungguhan, pengabdian, dsb., dan Allah menghendaki agar mereka terus-menerus dapat orang yang dapat dipercayai hingga akhir hayat. Dua pengertian ini saling melengkapi, yaitu Tuhan Yesus menghendaki agar mereka menjadi orang-orang yang dapat dipercayai di dalam seluruh aspek hidup mereka, termasuk di dalam kesetiaan kita kepada pun meminta hal yang sama terhadap diri kita. Ia menghendaki agar kita tetap setia kepada Yesus walau pun kita menghadapi berbagai macam masalah. Masalah bisa membuat iman kita goncang. Bahkan, kita pun menjumpai bahwa ada orang-orang yang meninggalkan Tuhan karena berbagai masalah yang mereka hadapi. Tuhan menghendaki agar kita tetap setia mengikut Tuhan, walaupun kita harus menghadapi berbagai Kita Harus Setia Sampai Akhir?1. Karena Tuhan Yesus adalah Allah yang satu nama yang Yesus perkenalkan untuk diri-Nya “Yang Awal dan Yang Akhir” ay. 8. Nama ini mengandung makna kekekalan Yesus Kristus, bahwa Ia ada sebelum segala sesuatu ada, dan Ia tetap ada walau pun segala sesuatu berakhir. Pengertian lainnya adalah Ia yang telah mengawali segala sesuatu, dan Ia pula yang mengakhiri segala sesuatu. Dengan kata lain, kita diminta oleh Tuhan Yesus untuk setia pada diri-Nya yang adalah Allah itu kita melihat lagi perintah Allah di dalam Alkitab, maka kita menemukan bahwa Allah menghendaki agar semua umat-Nya memiliki komitmen hanya kepada Allah. Namun, kejatuhan manusia ke dalam dosa telah berkomitmen untuk setia kepada Allah karena Dialah yang menguasai hidup kita. Dialah yang mengatur hidup kita. Karena itu, hidup kita bergantung penuh pada Karena Tuhan Yesus adalah Penyelamat lain yang Yesus perkenalkan adalah “Yang Telah Mati dan Hidup Kembali” ay. 8. Nama ini membawa kita pada kisah kayu salib. Pengorbanan Yesus di kayu salib membuktikan kasih dan kesetiaan Allah bagi kita, sehingga Ia mengorbankan Anak-Nya yang tunggal untuk menebus kita. Jika Allah telah setia kepada kita, bahkan apakah kita tidak mau setia kepada-Nya?Dengan kata lain, setia bukanlah sesuatu yang menjadi pilihan, tapi panggilan kita. Setia bukanlah sesuatu yang dilakukan atau tidak boleh dilakukan, jalan yang memang harus kita yang Tuhan Yesus Lakukan ketika kita setia kepada-Nya?Perhatikan ayat 9, “Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu — namun engkau kaya — dan fitnah mereka....” Melalui ayat ini Tuhan Yesus menyatakan bahwa Ia tahu semua pergumulan dan penderitaan yang kita alami. Ini menjadi penghiburan bagi kita bahwa Allah mengerti dan mengetahui pergumulan yang kita hadapi. Pernyataan ini pun bukanlah basa basi, karena Ia sendiri pernah mengalami penderitaan yang amat sangat lih. ay. 8. Ia pernah mengalami beban yang sangat berat. Ia pernah ditinggalkan. Ia pernah merasakan beratnya beban yang harus dipikul. Karena itu, Ia mengerti dengan jelas beban dan perasaan kita tentang pergumulan yang kita Tuhan Yesus tahu, Ia pun hadir di dalam segala pergumulan kita. Pernyataan Yesus “yang awal dan yang akhir” menyatakan bahwa Ia hadir sejak awal pergumulan kita dan Ia akan tetap menyertai kita ketika pergumulan itu berakhir. Itu berarti, Yesus bukan hanya tahu, tapi Ia pun hadir di setiap pergumulan yang kita INFORMASI PENTING
Merekatetap setia dalam iman. Hana sangat setia dalam persekutuan dengan Tuhan, bukan hanya sehari Hana berada di Bait Allah tetapi setiap hari. Kitapun diajak untuk setia menjalani hidup dan tanggung jawab sebagai istri, setia bersekutu dalam pertemuan - pertemuan ibadah, setia berjalan bersama Tuhan sepanjang tahun rahmat Tuhan bagi kita. 4.
– Renungan rohani tentang kesetiaan. Setia atau loyal memiliki arti berpegang teguh pada pendirian, keinginan, cita-cita, kepercayaan, dan sebagainya. Setia dalam pandangan rohani Kristen adalah sikap selalu yakin dan menaruh harap kepada Tuhan maupun percaya terhadap sesama manusia. Sikap setia juga dikaitkan dengan hubungan spesial antara dua orang yang saling mencintai. Di mana dengan kesetiaan, sebuah hubungan akan menjadi semakin langgeng dan bahkan dapat berlanjut ke jenjang pernikahan. Maka dari itu senantiasalah membaca doa untuk kekasih agar pun memiliki sikap setia. Dia selalu ada untuk kita di kala susah, saat kita bersikap baik maupun ketika kita terjerumus ke dalam kegelapan. Tuhan tidak akan meninggalkan kita, bahkan ketika kita ayat Alkitab yang menjelaskan tentang kesetiaan, banyak pula pelajaran kehidupan yang bisa kita ambil hikmahnya. Dengan pelajaran-pelajaran tersebut, bila kita memahami maknanya, niscaya kita akan bisa menjadi orang yang lebih baik bawah ini kami ingin membagikan sejumlah kumpulan renungan rohani Kristen tentang kesetiaan yang diambil dari berbagai sumber terpercaya serta kutipan-kutipan di dalam Alkitab. Mudah-mudahan bermanfaat, silahkan disimak. Berjuang Demi Kesetiaan Kasih dan Kesetiaan Hachiko Berjuang Demi Kesetiaan“Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu.” Amsal 3 selalu didasari dengan sikap kasih sayang. Misalnya seseorang setia terhadap tuannya karena mencintai pekerjaan yang dilakukannya, seorang istri yang setia pada suaminya karena kasih sayang, dan tidak hair dengan sendirinya, melainkan harus dilatih setiap saat karena kesetiaan tidak dapat dibatasi oleh waktu ataupun keadaan. Orang bisa dikatakan setia bila kasih orang tersebut tidak mudah pudar meski keadaan memaksanya tidak karena itu perlu adanya hubungan dekat untuk saling menghargai, memahami, dan mengenal kepribadian orang yang kita kasihi agar wujud kesetiaan tampak dan menjadi kokoh. Lalu bagaimana kesetiaan kita kepada Tuhan? Saat tidak ada masalah, kita bisa berkata Tuhan itu baik, namun apakah hal tersebut berlaku jika kita mengalami pergumulan?Kesetiaan merupakan perjuangan dan perjuangan itu sendiri membutuhkan pengorbanan. Seperti halnya seorang sahabat yang akan dikatakan setia bila dirinya dalam keadaan susah, sedih, menderita, dan selalu berpikir untuk menghibur, menguarkan, dan mendorong kita untuk menaruh kasih.“Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” Yohanes 1513.Yesus merupaakn telada yang palingsetia dan bahkan Dia sampai mati di atas kayu salib demi untuk menebus dosa kita. Daud pun memiliki pengalaman betapa kesetiaan Tuhan tidak pernah berubah. Dikatakan demikian.“Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-selamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.” Mazmur 1005.Maka dari itu mari wujudkan kesetiaan melalui perbuatan, bukan hanya ucapan semata. Dalam keadaan apapun, tetaplah setia melayani Tuhan dan lakukan kehendak-Nya, sebab pada saatnya kelak kesetiaan tersebutakan mendatangkan upah bagi kita. Kasih dan Kesetiaan HachikoHachiko merupakan anjing yang terkenal karena kesetiaannya kepada tuannya. dia selalu mengantar tuannya saat pergi kerja, dan pada malam hari dia datang untuk menjemput tuannya di stasiun. Hingga pada suatu hari, Hachiko tidak menemukan tuannya lagi di stasiun, rupanya tuannya telah meninggal di tempat Hachiko yang malang tetap setia menunggu untuk menjemput tuannya. Kisah Hachiko ini kemudian dilegendakan oleh Jepang dengan membangun sebuah monumen untuk Hachiko, seekor anjing yang setia. Tentunya selain Hachiko masih banyak manusia yang menjunjung tinggi kasih dan menjadi sangat fenomenal karena dia hanya seekor binatang, namun mampun menunjukkan nilai kesetiaan yang berharga yang seringkali gagal kita lakukan sebagai Tuhan pun mencatat jangan kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau, kalungkanlah hal tersebut pada lehermu dan tuliskan itu pada roh hatimu agar engkau akan mendapatkan kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta ada kesetiaan yang timbul tanpa kasih dan kasih tidak akan disebut kasih bila tidak dilakukan secara konsisten dalam kesetiaannya. Orang yang memegang teguh kesetiaan ternyata tidak hanya akan dihargai oleh sesama, melainkan juga dihargai oleh kepada Allah muncul mungkin karena pergumulan hidup yang berat, namun tidak jarang mereka yang terbiasa hidup dalam kenyamanan juga sulit untuk mengontrol diri untuk hidup dalam ketaatan terhadap Allah. Dalam segala situasi hidup kita, marilah kita belajar untuk setia terhadap Demikian pembahasan mengenai renungan rohani kristen tentang kesetiaan, kepada tuhan, sesama, pacar, kekasih, suami, istri, pasangan, pemuda, renungan harian tentang setia, singkat, khotbah kristen tentang kesetiaan melayani, kasih, bersyukur, bersama kristus, kasih dan kesetiaan yang berharga di mata Ayat Alkitab Tentang Pasangan Hidup dari Tuhan20 Ayat Alkitab Tentang Cinta kepada Pacar20 Kata Mutiara Kristen Tentang Cinta dan Kasih
Lakukanlahtugas pelayanan kita dengan setia dan sungguh-sungguh, jangan malas atau sambil bersungut-sungut. Jangan menganggap pelayanan sebagai suatu beban, sebaliknya, kita harus mengucap syukur karena telah diberikan kesempatan untuk ikut ambil bagian di dalamnya. Kiranya semangat kita untuk melayani senantiasa bernyala-nyala.
Pengkhotbah Palijama Hari Minggu, 22 September 2019 Ayat Matius 2413 Kehendak Tuhan untuk kita setia dalam mengikuti Dia dan melayani Dia. Orang yang setia adalah orang yang bertahan sampai pada kesudahannya, dan bagi mereka yang setia akan mengalami keselamatan dari Tuhan Mat 2413. Orang yang setia adalah orang yang teguh memegang janji. Ketika kita berjanji untuk melayani Tuhan maka kita harus teguh memegang janji itu dengan melakukan pelayanan dengan setia. Orang yang setia adalah orang yang memiliki pendirian yang kokoh dan dapat dipercaya. Orang yang setia adalah orang yang taat. Dalam hal ini kita sebagai anak Tuhan, tentunya adalah ketaatan kepada Tuhan. Orang yang melakukan kesetiaan adalah orang yang memiliki karakter buah Roh Gal 522-23. Buah Roh adalah karakter dari Tuhan Yesus. Ketika melakukan kesetiaan itu artinya kita mengikuti karakter Tuhan Yesus. Dalam Filipi 26-9, diceritakan bagaimana keteladanan Tuhan Yesus dalam hal kesetiaan. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang setia, dan kesetiaan-Nya digambarkan sampai ke awan karena begitu tinggi dan luasnya kesetiaan Tuhan Mzm 366. Sebab itu marilah kita untuk setia kepada Tuhan, karena Tuhan begitu setia kepada kita. Ciri/tanda orang yang setia kepada Tuhan adalah bertahan sampai akhir. Kata bertahan dalam Bahasa Yunani adalah hupomeno yang artinya tinggal tetap pada posisi semula artinya dalam keadaan apapun tetap kokoh/kuat dalam Tuhan, meskipun ada tekanan yang datang tetapi tidak mau mundur, karena Tuhan tidak berkenan dengan orang yang mundur Ibr 1037-39. Sebab itu kita mau tetap setia dan maju terus di dalam Tuhan sampai pada kesudahan. Kesudahan dalam bahasa Yunani adalah telos yang artinya akhir, finish dan ujung jalan. Dalam 2 Tim 46-7, hendaklah ini menjadi pegangan dalam hidup kita. Tetaplah setia sampai akhir setia sampai mati yang berarti telah mengakhiri kehidupan dan pertandingan iman dengan baik. Untuk kita seperti Paulus dapat bertahan sampai akhir setia sampai mati maka kita akan mengambil suatu gambaran bagaimana seorang pelari marathon yang berlari dalam satu area/gelanggang pertandingan yang jauh tetapi tetap bertahan sampai garis akhir. Untuk kita mengakhir pertandingan iman kita lewat gambaran pelari marathon maka yang harus kita lakukan adalah kita harus memiliki daya tahan rohani yang kuat, prima dan stabil. Karena ketika kita tidak memiliki daya tahan, maka kita akan kalah. Cara untuk memiliki daya tahan rohani bisa kuat adalah manusia roh kita harus kuat, dan Roh Kuduslah yang mampu untuk menguatkannya. Karena Roh Kudus adalah kuat kuasa Allah. Kuasa Allah akan terjadi ketika Roh Kudus turun Kis 18. Kuasa Roh Kudus dalam adalah dunamos/dunamis, yang kemudian bisa diibaratkan seperti dinamit untuk menghancurkan kekuatan musuh, seperti dinamo untuk menggerakkan,dan mendorong kita untuk maju dan menyala-nyala dalam melayani Tuhan Roma 1211b. Roh Kudus juga akan memberikan kita kasih Allah sehingga kita iba akan jiwa-jiwa yang terhilang Roma 55. Untuk kita memiliki daya tahan rohani yang kuat ada beberapa hal yang harus kita lakukan 1. Makan makanan Rohani yaitu membaca dan merenungkan Firman Tuhan setiap hariMat 44b. Orang yang lapar dan haus akan kebenaran/Firman Tuhan akan dipuaskan oleh TuhanMat 56. Jadikan Firman Tuhan sebagai sukacita kita sehingga kita terus membaca dan merenungkan Firman Tuhan. Orang yang hidup dalam Firman Tuhan akan tetap kudus Mzm 1199 sekalipun dunia semakin cemar. Orang yang hidup dalam terang Firman Tuhan tidak akan salah arah Mzm 119105. Membaca dan merenungkan Firman Tuhan adalah orang yang membangun diatas dasar yang teguh dan benar Mat 724-25 Gunakan waktu dengan baik, aturlah waktu setiap hari untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan. 2. Memiliki nafas rohani yang kuat /panjang. Nafas hidup orang percaya adalah Doa. Sebab itu kita harus terus membangun hubungan dengan Tuhan. Tetaplah berdoa 1 Tes 517. Tingkatkan doa, pujian dan penyembahan kita baik secara pribadi maupun korporat. 3. Berlatih dengan tekun. Masalah dan persoalan adalah latihan bagi kita untuk membentuk “otot-otot” rohani, membangun iman. dan mendewasakan kita. Ketika masalah datang maka kita harus berserah dan mengandalkan Tuhan. Setiap persoalan tidak akan melebihi kekuatan kita 1 Kor 1013, dan Tuhan turut bekerja dalam segala keadaan untuk mendatang kebaikan kepada kita Roma 828, segala perkara dapat kita tanggung di dalam Tuhan Flp 413, sebab itu jangan takut dengan masalah. Akhirnya ketika kita bertahan dan sampai pada akhirnya maka kita akan selamat. Selamat menikmati hidup yang kekal bersama dengan Tuhan. Orang yang setia sampai akhir akan menerima mahkota yang Tuhan sediakan bagi kita. Read more articles
TetapSetia Melayani Tuhan. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." Dalam sebuah wawancara saya dengan seorang vokalis dari sebuah band ternama saya mendapat cerita menarik tentang awal karirnya. Semuanya dimulai ketika ia tengah melayani pada satu kebaktian di gereja.
Kalaukita sungguh-sungguh intim dengan Tuhan, janji Tuhan itu pasti terjadi dalam hidup kita. Saya bersyukur kalau minggu pertama ini saya diizinkan ada dalam pelayanan, itu adalah anugerah Tuhan. Benar bahwa kalau kita hidup melekat dalam iman, Tuhan sedang membentuk kita dalam rancangan yang luar biasa.
IustrasiKhotbah Tentang Setia Melayani Tuhan *BILLY GRAHAM* Semua orang tahu akan nama Billy Graham, tetapi bagaimana dengan *Chuck Templeton*? Bagaimana dengan *Bron Clifford*? Apakah engkau pernah mendengar tentang mereka?
SekolahTinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Jakarta ABSTRAK Khotbah gembala memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan warga jemaat. Iman jemaat diteguhkan melalui pemberitaan Fiman Tuhan dalam setiap ibadah, seperti: ibadah Dalam pelayanan Yesus begitu banyak jiwa yang bertobat dan mengenal ajaran yang baik dan hidup dalam
Persekutuanpelayanan bersama hamba Tuhan yang menderita dan berkuasa (Yesaya 50: 4-11) *** 1. Memulihkan yang telah lesu (Ayat 4a). 2. Sikap memiliki keterbukaan terhadap suara Tuhan (Ayat 4b,5+10). 3. Cara bertahan dalam tantangan / dalam perlawanan (Ayat 6). 4. Ada kekuatan, yaitu janji pertolongan Tuhan (Ayat 7+11). 5.
KesetiaanYeremia dalam Kehidupan Pelayanan (Yeremia 1:3-7) oleh: Jenny Wongka† Yeremia masih sangat muda tatkala menerima panggilan Allah untuk menjadi seorang nabi. Pada waktu itu, Allah menghiburnya dengan berfirman, "Janganlah katakan: aku ini masih muda, tetapi kepada siapa pun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apa pun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan
1 Bahwa Kristus Yesus yang akan menjadi hakim (ay.1). Oleh karena itu Pelayanan kita dikerjakan dengan setia bukan untuk menyenangkan manusia tetapi untuk menyenangkan Tuhan 2. Panggilan kita adalah senantiasa memberitakan Firman lewat perilaku hidup sehingga menjadi surat Kristus yang terbuka (ay.2). 3.
Roc0pT. y2yf6pe87w.pages.dev/840y2yf6pe87w.pages.dev/294y2yf6pe87w.pages.dev/62y2yf6pe87w.pages.dev/599y2yf6pe87w.pages.dev/549y2yf6pe87w.pages.dev/531y2yf6pe87w.pages.dev/258y2yf6pe87w.pages.dev/629
khotbah setia dalam pelayanan